makna kesuksesan  

Posted by M.S Umam


Makna Kesuksesan bagi Seorang Mahasiswa
we’e; ms_umam

Experience Is The Best Teacher
Pembahasan tentang sosok mahasiswa, peran dan fungsinya dalam realitas social dimana mereka berada, kiranya sudah banyak dibahas dalam forum – forum discusi, kajian, artikel, dan opini. Namun, sekup bahasan tersebut kelihatannya tak lapuk oleh zaman. Entah, dari mana penulis menyebutkan dan dari mana kita memandang. Yang jelas, mahasiswa adalah sosok yang sangat ideal dalam melakukan segala bentuk – bentuk perubahan. Terlepas perubahan tersebut dari dirinya sendiri sebagai seorang mahasiswa, maupun perubahan ditingkatan realitas social dimana mereka berada.
Dalam bahasan ini, penulis menitik beratkan pada satu segmen yang kemungkinan besar akan berguna untuk hanya sebatas referensi dan renungan sesaat. Kesuksesan sebagai seorang mahasiswa. Nyata, setiap tahun ajaran baru tiba, berjubel mahasiswa yang pada mulanya ingin belajar dalam institusi yang bernama perguruan tinggi, tiba – tiba dikejutkan dengan sodoran atau beban tanggung jawab yang tidak pernah mereka sadari sebelumnya.
Mahasiswa baru yang terkejut dengan budaya yang tidak pernah mereka kenal sebelumnya (Shock Culture) ternyata juga menyimpan beribu pertanyaan yang sangat mendasar. Benturan kesadaran yang tengah dibentuk dimasa transisi dari siswa menuju mahasiswa tersebut, membuat banyak mahasiswa yang kemudian apatis terhadap segala yang ada disekelilingnya. Nah, sikap apatis semacam ini yang kemudian menjadi virus yang mematikan segala potensi dan kreatifitasnya sebagai seorang mahasiswa. Dengan sikap apatis tersebut, semangat dalam diri akan hilang, dan berimbas pada titik kemalasan. Padahal, malas adalah mungsuh paling utama bagi mahasiswa.

Mahasiswa Sukses
Penulis yakin dengan penuh rasionalitas dan kesadaran penuh bahwa, semua mahasiswa tidak ingin untuk selamanya berada dalam kampus (baca; menjadi mahasiswa abadi). Mereka juga nantinya akan kembali ke kampung halamannya untuk melebur kembali menjadi masyarakat biasa. Harapannya kemudian, setelah menempa berbagai disiplin keilmuan di perguruan tinggi, mereka akan menjadi rujukan bagi masyarakat untuk turut andil menyelesaikan segala problematika ditengah – tengah masyarakat.
Pertanyaan mendasar yang kemudian muncul adalah, bagaimana seorang mahasiswa dapat menyelesaikan problematika dalam realitas social dimana mereka berada, hanya dengan bekal pelajaran yang didapatkan dalam dunia perkuliahan saja? Penulis juga sangat yakin, tidak akan masyarakat menanyakan tentang bagaimana perkembangan Filasafat Islam sampai hari ini? Atau pertanyaan – pertanyaan lain yang bersinggungan dengan mata pelajaran didunia perkuliahan. Pengaruh mata pelajaran yang diajarkan terhadap kompleksitas permasalahan yang ada didalam masyarakat, kemungkinan Cuma sekitar 35 % saja.
Nah, pertanyaan yang datang kemudian adalah, kekuarangan tersebut bisa didapatkan dimana? Ini yang sebenarnya akan kita bahas secara mendalam terkait dengan kesuksesan menjadi seorang mahasiswa. Organisasi; kurang lebih itulah jawaban atas pas. Dalam organisasi, setiap individu mahasiswa dapat mengambangkan segala potensi dan kreatifitasnya. Tentunya, juga banyak melatih individu dengan berbagai macam skill dan mental sebagai bekal kelak terjun dimasyarakat. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan banyak wacana dari beragam disiplin keilmuan yang nantinya juga dapat dijadikan sebagai bekal.
Masa transisi dari siswa menuju mahasiswa pada dasarnya hanya disandarkan pada dua elemant: Pertama, aktifitas. Jika sebelum menjadi mahasiswa, aktifitas yang dilaksanakan hanya berada disekitar rumah dan sekolah, maka setelah menjadi mahasiswa, aktifitasnya harus ditingkatkan kearah yang lebih luas lagi. Hemat penulis, mahasiswa seharusnya bisa lebih hyperaktif untuk meneguhkan identitasnya sebagai seorang mahasiswa. Tentunya sikap semacam itu dituntut untuk lebih banyak beraktifitas, meski berada diluar dunia perkuliahan. Sikap yang demikian akan berimplikasi besar terhadap masa depannya. Karena, dengan semakin banyak kita beraktifitas, maka semakin banyak pengalaman yang akan didapat dan banyak sekali pelajaran – pelajaran berharga yang tidak mungkin diajarkan dalam ruang sempit perkuliahan.
Kedua, kesadaran. Hampir tidak pernah kita singgung bahwa, kesadaran kita selama ini dibatasi hanya berada dalam ruang – ruang kelas yang sempit, panas, apek, dan memuakkan. Kesadaran siswa, cenderung hanya berada dalam kelas – kelas tersebut. Mahasiswa, seharusnya memiliki kesadaran yang jauh melampaui kelas – kelas dan gedung – gedung kampus yang pada dasarnya akan semakin menjauhkan kita dari realitas sebenarnya. Anggitan penulis, dari sinilah yang kemudian mendasari bahwa, mahasiswa selain beraktifitas didalam dunia perkuliahan, juga dituntut untuk mengembangkan segala potensi dan kreatifitasnya diluar aktifitas didalam kelas. Dengan demikian, mahasiswa tidak diragukan lagi untuk dapat diterjunkan dalam masyarakatnya kelak. Dan gambaran semacam inilah yang dianggap penulis sebagai sebuah kesuksesan bagi seorang mahasiswa.

This entry was posted on Senin, 26 April 2010 at 20.34 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar

Entri Populer